Berita

Proses Benang Warna Poliester

2022-10-14
Abst: Atasan→pencampur→jarum → menyisir→keliling→pemintalan→penggandaan→memutar→inspeksi→peng...

Atasan→pencampur→jarum menyisir→keliling→pemintalan→penggandaan→memutar→inspeksi→pengemasan produk jadi.

Pemintalan serat menjadi benang umumnya melalui proses utama yaitu blowing, carding, drawing, roving, dan spinning. Benang dan benang untuk produk kelas atas juga memerlukan operasi penyisiran tambahan.

Prosedur pemrosesan yang berbeda diperlukan untuk menghasilkan benang katun dengan persyaratan berbeda, seperti pemintalan benang katun murni dan benang campuran poliester-kapas. Karena perbedaan bahan baku yang digunakan, sifat fisik bahan baku yang berbeda, dan persyaratan kualitas produk yang berbeda, diperlukan proses produksi yang berbeda saat memprosesnya. (Dengan pembaruan peralatan modern, prosesnya juga telah disesuaikan ke tingkat yang berbeda-beda, dan peralatan dapat menggabungkan beberapa proses ini, sehingga pekerjaan observasi sebenarnya menjadi lebih sedikit dari yang diperlukan semula)

(1) Aliran proses benang katun murni

1. Benang carded: peniupan→carding→penggabungan kepala→penggabungan kedua→roving→pemintalan benang→pasca-pemrosesan

2. Benang combed: peniupan→carding→pra-kopling→sliver roll→combing→head-coupling→dua-kopling→triple-coupling→roving→spinning→pasca-pemrosesan

(2) Proses teknologi benang warna poliester

1. Benang carded: kapas mentah: meniup→carding→

→Heading→Sekunder→Triple→Roving→Spinning→Pasca-pemrosesan

Poliester: Hembusan → Carding →

2. Benang sisir:

Kapas mentah: peniupan → carding → pra-combing → sliver roll → combing →

→Heading→Sekunder→Triple→Roving→Spinning→Pasca-pemrosesan

Poliester: peniupan → carding → pra-penggabungan →

Perbedaan benang tenun dan benang rajut

Persyaratan benang tenun: kekuatan tinggi, serat kusut lebih sedikit.

Benang rajut relatif lebih kuat dibandingkan benang tenun namun memerlukan detail yang tinggi, serta lilitannya tidak setinggi benang tenun.

Umumnya koefisien puntiran benang tenun sekitar 380, sedangkan benang rajut hanya membutuhkan sekitar 340.

Misalnya pada benang tunggal tahun 40an, jumlah lilitan benang tenun adalah 99 lilitan/10cm, sedangkan benang rajutan sekitar 88-89 lilitan.