Abst: Benang poliester merupakan serat sintetis yang banyak digunakan dalam industri tekstil untuk berb...
Benang poliester merupakan serat sintetis yang banyak digunakan dalam industri tekstil untuk berbagai aplikasi, antara lain pakaian, perabot rumah tangga, dan kain industri. Itu diproduksi melalui proses manufaktur kompleks yang melibatkan beberapa tahapan utama. Pada artikel ini, kita akan mempelajari proses langkah demi langkah tentang cara pembuatan benang poliester.
Persiapan Bahan Baku:
Langkah pertama dalam produksi benang poliester adalah persiapan bahan baku. Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan benang poliester adalah polimer turunan minyak bumi yang disebut polietilen tereftalat (PET). PET adalah polimer termoplastik yang disintesis dari dua monomer utama, etilen glikol, dan asam tereftalat. Monomer ini diperoleh dari minyak mentah atau gas alam melalui proses kimia.
Polimerisasi:
Langkah selanjutnya adalah polimerisasi, dimana PET diproduksi melalui reaksi kimia yang dikenal sebagai esterifikasi atau transesterifikasi. Dalam proses ini, etilen glikol dan asam tereftalat digabungkan dengan adanya katalis dan dipanaskan. Reaksi ini mengarah pada pembentukan keripik atau pelet PET, yang merupakan potongan resin PET padat yang kecil dan seragam.
Pemintalan Meleleh:
Setelah chip PET diperoleh, chip tersebut dicairkan dan diubah menjadi bentuk cair dalam proses yang disebut pemintalan leleh. Keripik dimasukkan ke dalam hopper dan dipanaskan dalam ekstruder hingga mencapai keadaan cair. PET cair kemudian dipaksa melalui pemintal, yaitu pelat logam kecil dengan banyak lubang kecil. Pemintal ini memiliki susunan dan jumlah lubang tertentu, sehingga menentukan jenis benang yang akan diproduksi. PET cair diekstrusi melalui lubang-lubang ini, membentuk filamen kontinu.
Solidifikasi:
Saat filamen yang diekstrusi keluar dari pemintal, filamen tersebut memasuki ruang di mana filamen tersebut didinginkan secara cepat oleh aliran udara atau zat pendingin lainnya. Proses pendinginan ini memadatkan filamen dan mengubahnya dari bentuk cair menjadi padat.
Menggambar:
Filamen yang dipadatkan kemudian menjalani proses yang disebut menggambar, yang menyelaraskan molekul dan meningkatkan kekuatan dan keuletan benang. Filamen dilewatkan melalui serangkaian rol yang dipanaskan, yang berputar dengan kecepatan berbeda. Ini memanjangkan filamen, mengurangi diameternya dan menyelaraskan molekul dalam arah memanjang.
Pengeritingan (Opsional):
Pada tahap ini, benang poliester mungkin mengalami pengeritingan, yang menyebabkan filamen menjadi bergelombang atau berkerut. Benang berkerut memiliki sifat bulkiness, kelembutan, dan insulasi yang lebih baik, sehingga cocok untuk aplikasi tekstil tertentu seperti karpet dan kain dengan tingkat kemegahan yang lebih tinggi.
Tekstur (Opsional):
Pembuatan tekstur adalah langkah opsional lainnya dalam pembuatan benang poliester, di mana benang diolah untuk memberikan tampilan yang lebih alami atau bertekstur. Proses ini melibatkan pemanasan benang dan kemudian mendinginkannya dengan cepat untuk menciptakan ketidakteraturan dan putaran pada filamen, mensimulasikan tekstur serat alami seperti kapas atau wol.
Pengaturan Panas:
Setelah menggambar, mengeriting, dan memberi tekstur (jika ada), benang poliester dipanaskan untuk menstabilkan struktur dan dimensinya. Pengaturan panas melibatkan melewatkan benang melalui serangkaian rol atau oven yang dipanaskan pada suhu terkontrol untuk memperbaiki susunan molekul, memberikan stabilitas dimensi pada benang.
Pencelupan (Opsional):
Benang poliester dapat diwarnai pada berbagai tahap proses pembuatan, tergantung pada penggunaan akhir dan aplikasi yang diinginkan. Pencelupan dapat dilakukan pada tahap serat (pencelupan larutan), tahap filamen (pencelupan massal), atau setelah benang dipintal menjadi kain (pencelupan potongan).
Lekok:
Langkah terakhir dalam pembuatan benang poliester adalah penggulungan, dimana benang jadi dililitkan pada gulungan atau kerucut, sehingga siap digunakan dalam berbagai aplikasi tekstil. Proses penggulungan ini memastikan benang terbungkus rapi dan siap untuk didistribusikan atau diproses lebih lanjut.
Kesimpulannya, benang poliester diproduksi melalui proses multi-langkah yang dimulai dengan persiapan bahan mentah, diikuti dengan polimerisasi, pemintalan leleh, pemadatan, penarikan, dan proses opsional seperti crimping dan teksturisasi. Benang tersebut kemudian dipanaskan, diwarnai (jika diperlukan), dan terakhir digulung menjadi gulungan atau kerucut. Serat sintetis serbaguna ini menawarkan berbagai manfaat, termasuk daya tahan, ketahanan terhadap kerutan, dan kemudahan perawatan, menjadikannya pilihan populer untuk berbagai produk tekstil di sektor mode, rumah tangga, dan industri.